Taukah
kalian apakah alat musik yang berasal dari Bengkulu? jawabannya adalah alat
musik Dol. Dol merupakan alat musik tradisional Provinsi Bengkulu yang
dimainkan dengan cara dipukul. Dol sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu dol
besar, tasa, dan tom-tom. Zaman dahulu, dol hanya dimainkan saat perayaan
Tabot, setiap 1-10 Muharram dalam rangka mengenang wafatnya Imam Hasan dan Imam
Husen (cucu Nabi Muhammad saw.) dalam sebuah peperangan di Padang Karbala.
Ritual ini selalu dilaksanakan setiap tahun karena dipercaya dapat
menghindarkan berbagai kesulitan dan wabah penyakit.
Penabuh
dol pun bukan sembarang orang melainkan keturunan tabot, yaitu warga Bengkulu
keturunan India yang biasa disebut sipai. Dol memang dikenalkan kali pertama
oleh masyarakat Muslim India yang datang ke Indonesia dibawa Pemerintah
kolonial Inggris yang saat itu membangun Benteng Malborough. Mereka kemudian
menikah dengan orang lokal Bengkulu dan garis keturunannya dikenal sebagai
keluarga tabot. Hingga tahun 1970-an, musik dol hanya boleh dimainkan
orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan keluarga tabot tersebut. tapi sekarang
dol bebas dimainkan oleh semua orang .
Sekilas
dol berbentuk seperti beduk. Berbentuk setengah bulat lonjong dan berhiaskan
ornamen warna-warni. Dol terbuat dari kayu atau bonggol kelapa yang terkenal
ringan namun kuat atau kadang juga terbuat dari kayu pohon nangka. Bonggol
pohon kelapa dilubangi dan bagian atasnya lalu ditutup kulit sapi atau kulit
kambing. Diameter dol terbesar bisa mencapai 70-125 cm dengan tinggi 80 cm dan
alat pemukulnya berdiameter 5 cm dan panjangnya 30 cm.
Dimainkan
dengan cara dipukul, ada 3 teknik dasar memainkan dol, yaitu: disebut suwena,
tamatam, dan suwari. Jenis pukulan suwena biasanya untuk suasana berduka cita
dengan tempo pukulan lambat; tamatam untuk suasana riang, konstan dan ritmenya
cepat; sementara suwari adalah pukulan untuk perjalanan panjang dengan tempo
pukulan satu-satu. Dalam pementasan dol, ada intsrumen lain yang ikut
mengiringi, seperti tassa (sejenis rebana yang dipukul dengan rotan), dol
berukuran kecil, serunai, dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar