Follow Us @soratemplates

Sabtu, 13 Oktober 2018

#SIP KOMPUTER DAN KOGNISI MANUSIA



1.    Arsitektur Komputer

Menurut McLeod (2008) arsitektur komputer adalah sekumpulan prosesor komputer dan alat-alat input serta output yang terdiri dari peranti keras komputer yang akan dikendalikan oleh sistem operasi. Sedangkan peranti lunak aplikasi yang menjalankan tugas – tugas pengguna, seperti pengolah kata, melakukan perhitungan di spreadsheet,  memanipulasi informasi melalui basis data.

Menurut Stailling (2010) Arsitektur komputer mengacu pada atribut sistem yang terlihat oleh programmer atau, dengan kata lain, atribut yang memiliki impor langsung pada eksekusi logis dari sebuah program. Arsitektur komputer membahas hal-hal yang berkaitan dengan atribut-atribut yang terlihat atau yang dipertimbangkan oleh pemogram dan yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program. Dengan kata lain arsitektur computer membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi komponen-komponen computer.

Menurut Syafrizal (2005) Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer adalah sekumpulan prosesor dan alat-alat input ataupun output dari suatu sistem pengoperasian komputer yang mana arsitektur komputer ini membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan fungsi komponen-komponen komputer.

2.      Struktur kognisi manusia


Menurut Abdulkarim (2008) struktur kognitif adalah keseluruhan pengetahuan yang dapat dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian.

Menurut Chaplin (2002) dikatakan bahwa kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai.

Menurut Dewanto (2007) adalah suatu kegiatan fikiran, saat seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah keseluruhan pengetahuan seseorang  yang dijadikan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia saat seseorang dalam keadaan sadar.

3.      Kaitan antara arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia adalah keduanya sama – sama melakukan suatu proses yaitu memasukkan informasi dan data yang masuk. Komputer menerima informasi dalam bentuk program dan data melalui unit input dan menyimpannya dalam memori sedangkan manusia menerima informasi langsung masuk ke dalam otak dan diproses sehingga tersimpan di memori dalam otak.

Hubungan arsitektur komputer dan kognisi manusia berkaitan dengan disiplin ilmu interaksi manusia dan komputer, yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.
4.      Kelemahan dan Kelebihan dari arsitektur komputer dan struktur kognisi manusia

Kelemahannya adalah pada komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks dibanding struktur kognisi manusia yang bisa memakai nalar. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi, yakni membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya atau membuat suatu gagasan lebih sederhana daripada yang sebenarnya (panjang lebar dan sebagainya.

Kelebihannya adalah struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. Arsitektur komputer dapat melakukan operasi matematika dan logika dengan sangat cepat berbeda dengan kognisi yang tidak secepat komputer. Struktur kognisi manusia mampu mengoptimalisasikan kerja otak secara maximal.


Sumber :

McLeod, R. & Schell, G. P. 2008. Sistem Informasi Manajemen (10th. ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Stailings, W. (2010). Computer organization and architecture: designing for London: Perason Education Ltd.
Syafrizal, M. (2005). Pengantar jaringan komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
Chaplin. (1995). Kamus lengkap psikologi (Terjemahan Kartono K.). Jakarta: Rajawali.
Dewanto, Dr.George. Dkk. 2007. Panduan Praktis Diagnosis dan Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar