1.
Teori
Psikoanalisis
Pribadi
kretif dipandang sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi
dengan memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur
menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Teori
ini terdiri dari:
a. Teori
Freud
Freud menjelaskan
proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya
bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif,
mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena
kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan
awal imajinasi.
Macam mekanisme
pertahanan:
·
Represi – regresi
·
Konpensasi – Proyeksi
·
Sublimasi - Pembentukan reaksi
·
Rasionalisasi – Pemindahan
·
Identifikasi – Kompartementalisasi
·
Introjeksi
b. Teori
Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957)
menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan
kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu
“memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak
mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat
mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam
kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara
yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego
(Regression in The Survive of The Ego)
c. Teori
Carl Jung
Carl Jung (1875-1967)
percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan
yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari
ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru
lainnya.
2.
Teori
Humanistik
Teori
Humanistik melikat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi.
Teori Humanistik meliputi:
a. Teori
Maslow
Abraham Maslow
(1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah:
·
Kebutuhan fisik/biologis
·
Kebutuhan akan rasa aman
·
Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of
belonging) dan cinta
·
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
·
Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
·
Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan pertama disebut kebutuhan
“deficiency”. Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”. Proses perwujudan diri erat kaitannya
dengan kreativitas. Bila bebas dari neurosis, orang yang mewujudkan dirinya
mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki. Mereka mencapai “peak experience”
saat mendapat kilasan ilham (flash of insight)
b. Teori
Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal
dari pribadi yang kreatif, yaitu:
·
Keterbukaan terhadap pengalaman
·
Kemampuan untuk menilai situasi patokan
pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
·
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk
“bermain” dengan konsep-konsep.
Apabila
seseorang memiliki ketiga cirri ini maka kesehatan psikologis sangat baik.
Orang tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya
kreatif, dan hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga
merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk kreasi.
3. Teori Cziksentmihalyi
Ciri
pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis
(genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap
warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi
pemusik.
· Minat pada usia dini pada ranah tertentu,
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
· Akses terhadap suatu bidang, Adanya
sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati
sangat membantu pengembangan bakat.
· Access to a field adalah kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam
bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan
kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar dalam bidang yang diminati sangat
penting untuk mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang
penting.
· Orang-orang kreatif ditandai adanya
kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setiap
situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapau tujuannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar