A. Faktor
yang Mendukung untuk Mengembangkan Bakat dan Minat
1. Faktor
Intern
a. Faktor
Bawaan (Genetik)
Faktor
ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat
sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak
dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai
pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya
bakat. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila
otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur
rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non
verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor
kepribadian
Faktor kepribadian
yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri
dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep
serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
2. Faktor
Ekstern
a. Faktor
lingkungan
Faktor
lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan
minat dan bakat anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
- Lingkungan
keluarga
Lingkungan
keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh
pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting
bagi anak.
- Lingkungan
sekolah
Suatu
lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang
bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan
bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara
intensif.
- Lingkungan
sosial
Suatu
lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak
akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.
B. Cara
Mengembangkan Minat dan Bakat Seseorang
1. Perlu
Keberanian
Keberanian
membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik
dan psikis maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan
memampukan kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang
ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak
bertanggung jawab.
2.
Perlu didukung Latihan
Latihan
adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi
kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang
kelihatan secara fisik.
3.
Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan
disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya
dan kondisi sosial lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat
dan minat.
4. Perlu
memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya
Disini
sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada,
kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai
kita memikirkan jalan keluarnya.
C.
Kendala-Kendala Dalam Mengembangkan
Bakat Dan Kreativitas
Kendala
terhadap produktivitas kreatif dapat bersifat internal, yaitu berasal dari
individu itu sendiri. Dapat pula bersifat eksternal, yaitu terletak pada
lingkungan individu, baik lingkungan makro (kebudayaan, masyarakat) maupun
lingkungan mikro (keluarga, sekolah, teman sebaya).
Kendala
internal yaitu keyakinan bahwa lingkunganlah yang menyebabkan dirinya tidak
mempunyai kesempatan mengembangkan kreativitasnya. Keyakinan ini akan
menghambat orang untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru, karena pada
dasarnya mereka masih tergantung pada ada/tidaknya persetujuan dari lingkungan
terhadap pendapat/tindakan yang mereka pilih (Shallcross dalam Munandar, 1999).
Kendala
eksternal antara lain yang dikemukakan oleh Rogers (Munandar 1999) yaitu
tentang evaluasi. Menurut Rogers, untuk memupuk kreativitas, pendidik tidak
memberikan evaluasi, atau setidaknya menunda memberikan evaluasi sewaktu anak
sedang berkreasi. Bahkan menduga akan dievaluasi pun dapat mengurangi
kreativitas anak.
Pemberian
hadiah adalah salah satu faktor eksternal yang dapat merusak motivasi intrinsik
dan mematikan kreativitas. Selain itu, persaingan (kompetisi) juga dapat
mematikan kreativitas. Persaingan terjadi apabila anak merasa pekerjaannya akan
dibandingkan dengan pekerjaan siswa lain, dan bahwa yang terbaik akan diberi
hadiah. Minat dan motivasi intrinsik untuk berkreasi juga akan dirusak dalam
lingkungan yang sangat membatasi anak dalam berperilaku (misalnya lingkungan
yang terlalu banyak aturan).
Pemberian
evaluasi dan hadiah sebenarnya tidak selalu merusak motivasi intrinsik untuk
berkreasi. Hal ini bergantung pada bagaimana melakukannya.
Sumber :
Ali, M & Asrori, M
2005. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Munandar, S. C. U.
1999. Kreativitas dan Keberbakatan; Strategi mewujudkan Potensi Kreatif
dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar